BOBIE.INFO. Matabu. Memasuki musim kemarau yang cukup panjang, petani sawit di berbagai daerah mulai meningkatkan perhatian terhadap perawatan bibit sawit, khususnya dalam hal penyiraman. Suhu panas yang mencapai lebih dari 34°C membuat tanah cepat kering dan mengancam pertumbuhan bibit sawit muda.
Menurut hasil pantauan di lapangan, banyak bibit sawit mulai menunjukkan tanda-tanda stres air seperti daun menguning, layu, dan pertumbuhan batang terhambat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menurunkan kualitas bibit bahkan menyebabkan kematian tanaman.
Selain waktu penyiraman, jumlah air yang diberikan juga perlu diperhatikan. Untuk bibit sawit berumur 1–6 bulan, kebutuhan air rata-rata berkisar 1–1,5 liter per bibit per hari, tergantung kondisi tanah dan suhu lingkungan. Sedangkan untuk bibit sawit siap tanam (6–12 bulan), penyiraman dapat ditingkatkan menjadi 2–3 liter per bibit per hari.
💧 Tips Teknis Penyiraman Bibit Sawit di Musim Kemarau
- Gunakan air bersih dan tidak tercemar limbah. Hindari penggunaan air berbau atau berwarna karena dapat menghambat pertumbuhan akar.
- Gunakan alat penyiram dengan semprotan lembut, agar tanah tidak terkikis dan akar bibit tidak rusak.
- Pasang mulsa organik (seperti daun kering, pelepah pisang, atau sabut kelapa) di sekitar bibit untuk menjaga kelembapan tanah dan menekan penguapan air.
- Buat parit kecil di sekeliling polybag agar air meresap merata dan tidak menggenang di satu titik.
- Untuk area pembibitan luas, gunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation) agar air langsung menuju akar dan penggunaannya lebih efisien.
“Sistem irigasi tetes sangat membantu, terutama di musim kemarau panjang. Air bisa diatur sesuai kebutuhan, tidak boros, dan tenaga kerja lebih hemat,” tambah Slamet, petani sawit muda di Desa Paju Epat.
Selain penyiraman, penting juga untuk memastikan naungan bibit sawit cukup teduh namun tetap mendapat cahaya matahari pagi. Naungan terlalu rapat dapat membuat bibit lemah, sementara tanpa naungan sama sekali membuat tanah cepat kering.
Dengan penerapan teknik penyiraman yang tepat dan teratur, bibit sawit akan tumbuh sehat, berakar kuat, dan siap dipindahkan ke lahan produksi dengan kondisi optimal. Hal ini menjadi bagian penting dalam menjaga keberlanjutan produksi kelapa sawit di masa mendatang. (bobie)
