
BOBIE.INFO. Barito Timur – Petani dari komunitas Hobi Tani 14 membagikan pengalaman pemupukan tanaman kelapa sawit di areal berbukit yang rawan pupuk hanyut saat hujan. Untuk mengatasi masalah tersebut, ia memilih metode pemupukan kocor sebagai alternatif yang lebih efektif dibanding penaburan biasa.
Dalam praktiknya, petani menggunakan pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dengan dosis 250 gram per pohon. Pupuk dilarutkan terlebih dahulu dengan perbandingan 1:1 (1 kg pupuk dicampur 1 liter air), kemudian difermentasi selama 2–3 hari. Setiap tangki semprot berkapasitas 20 liter mampu digunakan untuk memupuk 10 pohon sawit, sehingga tiap pohon menerima larutan sekitar 2 liter.
Alat yang digunakan berupa mesin tangki semprot bertekanan tinggi dengan nozzle mirip alat cuci motor, sehingga memudahkan aplikasi pupuk ke piringan pohon secara merata. Pemupukan dilakukan setiap 2–3 bulan sekali, menyesuaikan ketersediaan pupuk dan dana.
Menurut hasil pengamatan, metode ini memberikan reaksi cepat. Beberapa hari setelah pemupukan, tanaman menunjukkan pertumbuhan baik dan bunga mulai bermunculan, meskipun saat ini sedang memasuki musim kemarau.
Petani juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pengaplikasian pupuk mengingat harganya yang cukup mahal, agar biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan hasil panen tetap optimal. (bobie)