
BOBIE.INFO. Matabu – Rayap kini menjadi salah satu ancaman serius bagi perkebunan kelapa sawit di berbagai daerah. Serangan hama ini tidak hanya merusak akar dan batang tanaman, tetapi juga dapat menyebabkan kematian pohon muda, sehingga menurunkan produktivitas kebun dalam jangka panjang.
Para pakar perkebunan menyebutkan, rayap umumnya menyerang tanaman sawit di fase pembibitan hingga Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Jika tidak ditangani dengan baik, populasi rayap bisa menyebar cepat dan menimbulkan kerugian besar bagi petani.
Upaya pengendalian rayap perlu dilakukan secara terpadu. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain:
- Pengendalian Budidaya: membersihkan lahan dari tunggul kayu dan sisa tanaman yang menjadi sarang rayap.
- Pengendalian Mekanis: menghancurkan sarang rayap dan jalur tanah (terowongan) secara langsung.
- Pengendalian Kimia: penggunaan insektisida dengan dosis tepat di sekitar perakaran dan area serangan.
- Pengendalian Hayati: memanfaatkan jamur entomopatogen seperti Metarhizium anisopliae yang ramah lingkungan.
“Jika pengendalian dilakukan sejak dini, dampak kerusakan akibat rayap dapat ditekan. Petani sawit tidak hanya menjaga tanaman tetap sehat, tetapi juga memastikan produksi jangka panjang tetap stabil,” ujar seorang pengamat perkebunan.
Pemerintah daerah bersama perusahaan perkebunan juga didorong untuk memberikan pelatihan kepada petani mengenai cara pengendalian rayap yang efektif, sehingga ancaman hama ini bisa diminimalisir.
Dengan langkah pengendalian yang tepat, perkebunan kelapa sawit diharapkan mampu terhindar dari kerugian besar dan tetap menjadi penopang ekonomi masyarakat. (bobie)