
BOBIE.INFO.Matabu. Hama tikus masih menjadi momok serius bagi petani kelapa sawit. Serangan hewan pengerat ini dapat merusak batang, pelepah, hingga pucuk sawit muda, sehingga menghambat pertumbuhan bahkan menyebabkan tanaman mati.
Menurut para ahli perkebunan, terdapat beberapa jenis tikus yang sering menyerang batang sawit, antara lain:
- Tikus Belukar (Rattus tiomanicus)
Jenis ini merupakan hama tikus paling dominan di perkebunan sawit. Tikus belukar hidup di semak-semak dan sering bersarang di pelepah sawit. Serangannya menyebabkan batang muda terpotong dan daun menjadi rusak.
- Tikus Rumah (Rattus rattus)
Awalnya banyak ditemukan di sekitar pemukiman, namun tikus rumah juga mampu beradaptasi di kebun sawit. Mereka menyerang pucuk hingga batang muda sawit, sehingga tanaman terhambat pertumbuhannya.
- Tikus Sawah (Rattus argentiventer)
Meski umumnya menyerang tanaman padi, tikus sawah bisa berpindah ke perkebunan sawit, terutama ketika sumber makanan di sawah menipis. Serangannya menyebabkan batang muda sawit terkoyak dan tanaman menjadi kerdil.
Dampak Serangan Tikus
Kerusakan akibat tikus tidak hanya menurunkan kualitas pertumbuhan tanaman, tetapi juga mengurangi produktivitas kebun sawit secara signifikan. Dalam jangka panjang, kerugian ekonomi petani bisa sangat besar bila hama ini tidak segera dikendalikan.
Upaya Pengendalian
Untuk mengatasi serangan tikus, petani biasanya memanfaatkan burung hantu (Tyto alba) sebagai musuh alami, memasang perangkap, hingga melakukan pengelolaan lingkungan kebun agar tidak menjadi sarang tikus.
Dengan upaya pengendalian yang tepat, diharapkan kerugian akibat tikus pemakan batang sawit dapat ditekan sehingga produktivitas perkebunan tetap terjaga. (bobie)