
BOBIE.INFO. Jakarta, 4 Agustus 2025 — Pasar kelapa sawit Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah menghadapi fluktuasi harga global dan hambatan perdagangan internasional dalam beberapa bulan terakhir. Harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar domestik naik sebesar 3,5% menjadi Rp 11.250 per kilogram pada awal Agustus 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan dari India dan Tiongkok.
Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), volume ekspor CPO Indonesia pada kuartal kedua 2025 mencapai 7,8 juta ton, naik 2% dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, ekspor ke Eropa sedikit menurun akibat penerapan kebijakan deforestasi Uni Eropa (EU Deforestation Regulation) yang mulai diperketat sejak pertengahan tahun ini.
Menteri Pertanian RI, Dr. Andi Firdaus, menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong diversifikasi produk turunan sawit, seperti biodiesel, oleokimia, dan produk pangan olahan berbasis sawit untuk memperkuat nilai tambah di dalam negeri.
“Indonesia tidak boleh hanya bergantung pada ekspor CPO mentah. Kita harus menjadi pusat produksi hilir sawit dunia agar lebih tahan terhadap gejolak pasar global,” tegasnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Sementara itu, pelaku industri di Sumatera dan Kalimantan melaporkan bahwa musim kemarau yang sedang berlangsung menyebabkan penurunan produktivitas tandan buah segar (TBS) sebesar 8% dibandingkan bulan lalu. Namun demikian, ketersediaan stok CPO dinilai masih aman untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor jangka pendek.
Ekonom pertanian dari IPB, Prof. Dwi Suryanto, menyebutkan bahwa faktor geopolitik dan perubahan regulasi global akan tetap menjadi tantangan bagi pasar sawit dalam jangka menengah.
“Stabilitas pasar sawit sangat bergantung pada negosiasi dagang, isu lingkungan, dan strategi hilirisasi nasional,” ujarnya.
Pemerintah saat ini juga memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan Afrika dalam memperluas pasar ekspor alternatif, sambil terus mengembangkan teknologi pertanian presisi untuk meningkatkan produktivitas sawit nasional.