
Mengapa Daun Kuning Berbahaya?
Daun sawit yang menguning (klorosis) adalah sinyal darurat dari pohon. Jika diabaikan, bisa turunkan produksi TBS 30-70%, bahkan sebabkan kematian pohon.
7 Penyebab Utama & Ciri Khasnya
- Defisiensi Nutrisi (Paling Umum!)
- Kalium (K): Ujung daun tua kuning, bercak oranye, tepi daun “terbakar”.
- Magnesium (Mg): Daun tua kuning di bagian tengah, hijau di tepi (V-shape).
- Nitrogen (N): Seluruh daun pucat kekuningan, pertumbuhan lambat.
Solusi: Soil test → pupuk berimbang (Kieserite untuk Mg, KCl untuk K, urea untuk N).
- Serangan Hama & Penyakit
- Ganoderma: Daun kuning, pelepah layu, batang berlubang.
- Busuk Pangkal Batang (Fusarium): Daun muda kuning, batang membusuk.
- Kumbang Tanduk: Larva makan akar → daun kuning keriting.
Solusi: Fungisida sistemik, sanitasi kebun, biopestisida Metarhizium.
- Keracunan Unsur
- Aluminium (Al) & Besi (Fe) Berlebihan: Daun kuning pucat, akar pendek.
Penyebab: pH tanah asam (<4.5) di lahan gambut/mineral masam.
Solusi: Kapur pertanian (dolomit) untuk netralkan pH.
- Genangan Air/Akibat Kemarau
- Banjir: Akar busuk → daun kuning, layu permanen.
- Kekeringan: Daun menggulung, kuning kering.
Solusi: Drainase parit, mulsa jerami saat kemarau.
- Kerusakan Akar
- Alat berat: Akar patah saat panen/transportasi.
- Erosi tanah: Akar terbuka → stres.
Ciri: Daun kuning asimetris (hanya di sisi akar rusak).
- Herbisida Overdosis
Daun kuning berbintik, keriting, pertumbuhan terhambat.